FILIPINA: 'Bangkai paus' bersaiz 73-kaki panjang dan 10-kaki lebar yang memuntahkan sisa plastik seberat bertan-tan dari mulut dan perut di sebuah pantai di Cavite menjadi perhatian di media sosial, Khamis lalu.
Memetik laporan CNN Filipina, ia merupakan cara kreatif oleh organisasi alam sekitar Greenpeace Filipina untuk menunjukkan impak pencemaran plastik terhadap alam sekitar dan laut.
"Dengan arca ikan paus terdampar Naic, Cavite di sini yang diperbuat dari sisa plastik pulih, kami berharap untuk menyebarkan kesedaran mengenai kesan plastik-plastik ke atas lautan kita, pada hidupan liar dan juga kepada orang ramai," kata Pengarah Eksekutif Greenpeace Asia Tenggara Yeb Sano dalam catatan Facebook.
Sano, yang juga salah seorang Pesuruhjaya Perubahan Iklim Filipina sebelum meletak jawatan pada 2015, menyeru kerajaan-kerajaan Asia Tenggara dan individu-individu untuk menangani krisis plastik.
"Pementasan seni kematian seekor paus oleh Greenpeace Filipina mendramatasikan nasib alam sekitar kita, khususnya impak pencemaran plastik ke atas ekosistem marin dan juga orang ramai.Kita menyeru kerajaan-kerajaan ASEAN untuk menangani krisis serius ini dan juga agar setiap orang daripada kita menjadi sebahagian daripada penyelesaian," kata Sano, yang mengakhirinya dengan hashtag, #RefusePlastic.